TUGAS 4. ASPEK, FUNGSI, FAKTOR MANAJEMEN


TUGAS MANAJEMEN KELAS DI SD
Tentang
Aspek, Fungsi, Faktor Manajemen Kelas



   




Disusun Oleh :

Laras Intan Permata Sari
1620133



dosen Pembimbing :
Yessi Rifmasari,M.Pd





PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP ADZKIA
2019




                           BAB II
                   PEMBAHASAN
Pengertian  Manajemen Kelas
      Manajemen merupakan kemampuan dan ketrampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif , efektif dan efisien.
      Ordway Tead yang dikutip Sarwoto3 “management is the process and agency which direct and guides the operations of an organizatioin in the realizing of established aims”. (Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan). Lawrence A. Appley yang dikutip Ibnu Syamsi4 “manajemen merupakan keahlian untuk menggerakan orang supaya dapat melakukan pekerjaan dalam rangka tercapainya tujuan”. Soekarno5 berpendapat “manajemen adalah suatu proses/kegiatan/usaha pencapaian tujuan tertentu melalui kerjasama dengan orang-orang lain” Menurut Sudarwan Danim11 “manajemen kelas adalah seni atau praksis (praktek dan strategi) kerja, yaitu guru bekerja secara individu, dengan atau melalui orang lain (bekerja sejawat atau siswa sendiri) untuk mengoptimalkan sumber daya kelas bagi penciptaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien”. Sedangkan menurut Moh. Uzer Usman12 “manajemen kelas adalah pengelolaan kelas, yaitu keterampilan guru untuk
      Sebelum membahas tentang manajemen kelas, terlebih dahulu kita mengetahui pengertian daripada kelas. Arikunto menjelaskan pengertian kelas sebagai sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. Dan yang dimaksud dengan kelas, bukan hanya kelas yang merupakan ruangan yang dibatasi dinding tempat para siswa berkumpul bersama untuk mempelajari segala yang disajikan oleh pengajar, tetapi lebih dari itu kelas merupakan suatu unit kecil siswa yang berinteraksi dengan guru dalam proses pembelajaran dengan beragam keunikan yang dimiliki.2 Sedangkan kelas menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan dari segi fisik, dan pandangan dari segi siswa. Disamping itu, Hadari Nawawi juga memandang kelas dari dua sudut, yaitu:
       1. Kelas dalam arti sempit : ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses pembelajaran. Kelas dalam pengertian tradisional ini, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan pada batas umur kronologis masing-masing.
    2.  Kelas dalam arti luas : suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.

  Aspek Manajemen Kelas:
1. .Inovasi Pendidikan dalam Lingkup Kelas
2. .Permasalahan Kelas
3. .Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan

 Fungsi Manajemen Kelas:

4. Perencanaan
5. Pengorganisasian
6. Menggerakkan
7. MemberikanArahan
8. Pengkoordinasian
9. Pengawasan
A.   Aspek Manajemen Kelas
   1. Inovasi Pendidikan dalam Lingkup Kelas
      Inovasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu perubahan (baru), gagasan, dan bersifat kualitatif dalam rangka memecahkan masalah pendidikan .Guru melakukan tindakan-tindakan atau usaha-usaha yang bersifat kreatif dan inovatif. Inovasi yang dapat dilakukan guru dalam manajemen kelas seperti inovasi strategi pembelajaran, media pembelajaran, dan metode mengajar
    2. Permasalahan Kelas
Masalah manajemen kelas, yaitu:
a. Masalah individual;
b. masalah kelompok .Munculnya masalah individu didasarkan pada asumsi bahwa tingkah laku individu merupakan upaya mencapai tujuan tertentu yaitu pemenuhan kebutuhan untuk diterima oleh kelompok dan untuk mencapai harga diri.
Aspek masalah kelompok meliputi:
a. Kesatuan kelompok;
b. interaksi dan komunikasi;
c. strukturkelompok;
d. tujuan-tujuan kelompok;
e. kontrol;dan
f. iklim kelompok.
3. Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan
      Kelas merupakan taman belajar bagi siswa .Kelas adalah tempat bagi para siswa untuk tumbuh dan berkembangnya potensi intelektual dan emosional.
Sedangkansyarat syarat kelas yang baikadalah :
a. rapi,bersih,sehat,tidak lembab;
b. cukup cahaya yang meneranginya
c. sirkulasi udara cukup; dan
d. perabot dalam keadaan baik,cukup jumlahnya dan ditata dengan rapi.
Siswa akan merasa betah dikelas manakala kelas tersebut nyaman dan menyenangkan.Kelasku adalah surgaku.
4. Bertindak kreatif
     Yakni guru memberikan peluang kepada siswa untuk membuat keputusan sendiri,mencari terobosan baru dalam disiplin kelas, dan lain-lain.
5. Memperbaiki kondisi kelas
  Misalnya melakukan penyempurnaan atas tata kelas, sistem pembelajaran, dan lain-lain
B. Funsi Manajemen Kelas
1. Perencanaan
      Perencanaan didefinisikan sebagai penentuan terlebih dahulu apa yg harus dikerjakan ,kapan dikerjakan  dan siapa yang mengerjakan  perencanaan tersebut tersirat pengambilan keputusan. Karena perencanaan dapat dipahami sebagai suatu proses dalam rangka untuk mengambil suatu keputusan dan penyusunan rangkaian tindakan selanjutnya
2.     Pengorganisasian
      Pengorganisasian adalah proses manajerial yang berkelanjutan sebagai mana kita ketahui teknologi terus berkembang dan lingkungan organisasi dapt berubah. Oleh karena itu  manajer harus sesuaikan strategi yang telah disusunnya sehingga tujuan dari organisasi tetap dapat dicapai secara afektif dan efisien.
3. Menggerakkan(kepemimpinan)
      Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi aktivitas dari pada kelompok yang teroganisir dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pencapaian tujuan . pemimpin adalah suatu proses mempengaruhi orang lain untuk bekerja menuju pencapaian tujuan organisasi.
4. Memberikan Arahan
      Memberikan arahan dalam kontek s manajemen kelas adalah    Usaha seorang guru dalam memberikan petunjuk dan bimbingan kepada siswa agar terhindar dari hambatan dalam belajar .Hambatan belajar dapat berasal dari faktor intern dan ekstern siswa.
      Arahan yang diberikan kepada guru diharapkan dapat mengurangi dan/ atau menghilangkan rasa takut gagal siswa dalam belajar .Ada semacam tambahan energi manakala seorang guru memberikan nasihat dan arahan kepada siswa. Sehingga pendekatan hati  menentukan dalam pemberian arahan kepada siswa.
5. Pengkoordinasian
      Melakukan koordinasi dalam konteks manajemen kelas berarti mengatur baik-baik kegiatan pembelajaran supaya dalam praktiknya dapat terarah dengan baik .Keefektifan manajemen kelas dipengaruhi juga oleh keseimbangan yang proporsional dan kesesuaian antara materi, media, metode, dana lokasi waktu pembelajaran.
      Guru dalam penentuan ini dapat melakukan diskusi kolegial dengan guru lain, atau peristiwa-peristiwa yang dialami pada  Saat mengajar dijadikan dasar dalam menyelaraskan semua variabel pembelajaran
   
6. Pengawasan
Pengawasan merupakan
      Suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya ,dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Apa yang dirasakan guru dalam pembelajaran merupakan hal yang utama untuk dianalisis guna melakukan pengawasan terkait kegiatan pembelajaran
   
      Sehingga sudut pandang pengawasan lebih bersifat emik ,artinya mengutamakan penilaian diri sendiri dari guru terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan hasil tersebut dijadikan acuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran agar lebih baik .Evaluasi hasil belajar siswa menjadi dasar dalam mengevaluasi keberhasilan guru dalam pembelajaran.
7. Fungsi pengendalian kelas.
      Mengendalikan kelas bukan merupakan perkara yang mudah karena di dalam kelas terdapat berbagai macam peserta didik yang memiliki karakteristik yang berbeda pengendalian merupakan proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang sebenarnya
C. Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Kelas
      Kelas dapat dipandang dari dua sudut yaitu dalam arti sempit (tradisional ) dimana kelas dilihat sebatas ruangan tempat sejumlah murid belajar. Sedangkan dalam arti luas (modern) yaitu suatu masyarakat kecil dari sekolah yang terorganisir menjadi unit kerja sistem belajar mengajar dengan orientasi pencapaian tujuan.
Secara umum faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa.
     (Djamarah 2006:184). Faktor intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian siswa dengan ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa berbeda dari siswa lainnya secara individual. Perbedaan secara individual ini dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
     Faktor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di kelas, misalnya dua puluh orang ke atas akan cenderung lebih mudah terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa di kelas cenderung lebih kecil terjadi konflik. Sehubungan  dengan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa, adapula
       faktor yang mempengaruhi dalam manajemen suatu kelas. Berhasilnya manajemen kelas dalam memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai, banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut melekat pada kondisi fisik kelas dan pendukungnya, juga dipengaruhi oleh faktor non fisik (sosio- emosional) yang melekat pada guru. Untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang baik, dan beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain :
1. Kurikulum
          Kurikulum kaitannya dengan pengelolaan kelas seperti pengertian diatas haruslah di rancang sebagai jumlah pengalaman edukatif yang menjadi tanggung jawab sekolah dalam membantu anak-anak mencapai tujuan pendidikannya, yang diselenggarakan secara berencana dan terarah serta terorganisir, karena kegiatan kelas bukan sekedar dipusatkan pada penyampaian sejumlah materi pelajaran atau pengetahuan yang bersifat intelektualistik, akan tetapi juga memperhatikan aspek pembentukan pribadi, baik sebagai makhluk individual dan makhluk sosial maupun sebagai makhluk yang bermoral. Pada sekolah dasar dirancangkan untuk untuk memungkinkan diselenggarakannya kegiatan kelas dalam memenuhi kebutuhan melakukan eksplorasi dan eksperimentasi guna memberikan pengalaman intelektual dan sosial yang terpadu dalam rangka realisasi diri.
      Oleh karena itu disamping aspek materi pengetahuan diperlukan program kelas untuk memenuhi perbedaan minat bakat dan kemampuan murid. Program tersebut dapat dilakukan melalui aspek-aspek kependidikan dibidang kesenian termasuk kesejahteraan keluarga, teknik, olahraga, kepramukaan dan kesehatan pada kelas-kelas terakhir sekolah menengah tingkat atas programnya harus dirancangkan untuk membantu anak-anak mewujudkan diri dalam memasuki masyarakat sebagai orang dewasa. Program itu antara lain harus diarahkan untuk memberikan keterampilan tertentu guna memasuki lapangan kerja tingkat menengah atas disamping program untuk mempersiapkan para remaja agar menjadi warga Negara yang memahami dan mampu menjalankan hak dan kewajibannya.
2. Komponen belajar
   Ada 5 komponen dalam belajar, dibawah ini akan diuraikan satu persatu:
      Tujuan adalah target hasil yang ingin dicapai. Seseorang atau sebuah lembaga atau pun juga suatu organisasi yang mempunyai perencanaan kedepan pasti mempunyai sebuah target atau tujuan yang akan di capai. Karena adanya rencana diakibatkan karena adanya tujuan yang ingin dicapai. Begitupun dengan pembelajaran disekolah mempunyai tujuan tersendiri. Tujuan dalam belajar bersifat normatif, artinya tujuan belajar berpusat pada perubahan perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Materi.
      Materi ialah bahan yang akan diajarkan atau disampaikan kepada audien. Materi pelajaran yang diterima siswa harus mampu merespon dan mengantisipasi setiap perkembangan yang akan terjadi dimasa depan. Artinya materi yang diajarkan bisa bermanfaat bagi kelangsungan siswa dimasa depan. Nana Sudjana (2000) menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pelajaran,
 3.Gedung dan Sarana Kelas / Sekolah (Kondisi Fisik)
        Perencanaan dalam membangun sebuah gedung untuk sebuah sekolah berkenaan dengan jumlah dan luas setiap ruangan, letak dan dekorasinya yang harus disesuaikan dengan kurikulum yang dipergunakan. Akan tetapi karena kurikulum selalu dapat berubah. Sedang ruangan atau gedung bersifat permanen, maka diperlukan kreativitas dalam mengatur pendayagunaan ruang / gedung yang bersedia berdasarkan kurikulum yang dipergunakan.Dalam konteks ini kepandaian guru dalam pengelolaan kelas sangat dibutuhkan.
      Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal mendukung meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran.
6. Lingkungan Sekitar
      Dalam hal lingkungan sekitar, maka yang dimaksud sendiri adalah masyarakat kelas yang ada di sekitar kelas, yaitu kelas sebelah yang harus selalu di perhatikan agar selalu kondusif, karena kalau kelas sebelah rebut, maka akan mengganggu konsentrasi kelas yang dibimbing oleh seorang guru
7. Administrasi Teknik
Kondisi administrasi teknik termasuk hal-hal berikut ini:
a. Daftar resensi
   Daftar presensi guru dan siswa hendaknya dikelola sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar yang sedang berlangsung. Hendaknya diadakan pengecekan secara periodik daftar presensi ini.
b. Ruang bimbingan siswa
   Ruangan khusus hendaknya tersedia dan dapat digunakan untuk keperluan bimbingan siswa yang dilakukan oleh guru, wali kelas, atau guru pembimbing di sekolah.
 
.

   
   
   
   
   
   

                      Daftar pustaka
file:///C:/Users/acer/Downloads/21-40-1-SM.pdf

http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/2_Aspek-Fungsi-Mnj-Kelas.pdf

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/6463/5/BAB%20II.pdf

Arikunto dalam Sulistyorini,  2006. Manajemen Pendidikan Islam (Surabaya:eLKAF,)

H.Syafruddin nurdin, Adriantoni.2019. profesi keguruan. PT Raja. Depok: Rajawali pers.




Komentar

  1. Memperlihatkan sikap yang tanggap dengan melihat secara jeli dan seksama, mendekatkan diri, memberikan sebuah pernyataan, atau memberi reaksi terhadap gangguan kelas.
    Membagi perhatian secara visual dan verbal.
    Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut tanggungjawab siswa.
    Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas.
    Menegur secara bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas, bukan berupa peringatan atau ocehan, serta membuat aturan.
    Memberikan penguatan seperlunya.
    Agar pengelolaan kelas terfokuskn dgn maksimal dgn semua itu akan terlaksana dengan semestinya

    BalasHapus
  2. Sangat bermanfaat kak, semoga bisa diterapkan di lapangan nantinya🙏

    BalasHapus
  3. Menambah pengetahuan sedikit banyak tentang dampak" lingkungan fisik terhadap pengaruh proses blajar mengajar di sekolah....

    BalasHapus

Posting Komentar