Tugas 6 manajemen
TUGAS 6 MANAJEMEN KELAS DI SD
PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS
A. Pengertian Pendekatan Manajemen Kelas
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan merupakan terjamahan dari kata “management”. Dalam kamus umum bahasa Indonesia disebutkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dalam hal ini tidak terkait pengertian ruangan kelas.Pandangan beliau dalam pengertian pengajaran, kelas bukan wujud ruangan, tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar, meskipun peristiwa itu terjadi di ditempat lain, dimana siswa sedang berkerumun belajar tentang hal yang sama, dari fasilitator yang sama.
B. Sikap Guru Dalam Manajemen Kelas
Menurut Djamarah (2006 : 185) hendaknya guru harus bersikap :
1. Hangat dan antusias, guru yang hangat dan akrab pada siswa akan menunjukan antusias pada tugasnya.
2. Menggunakan kata – kata, tindakan, cara kerja dan bahan – bahan yang menantang akan meningkatkan kegairahan siswa untuk belajar
3. Bervariasi dalam penggunaan alat atau media pola interaksi antara guru dan siswa.
4. Guru luwes untuk mengubah startegi mengajarnya
5. Guru harus menekankan pada hal – hal yang positif dan menghindari
6. Guru harus menekankan pada hal – hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal – hal yang negatif
7. Guru harus disiplin dalam segala hal
C. Peran Guru Sekolah Dasar dalam Manajemen Kelas
Salah satu tugas guru sebagai pendidik di sekolah adalah sebagai menajer. Seorang guru harus mampu memimpin kelasnya agar tercipta pembelajaran yang optimal. Fasilitas dan kondisi kelas merupakan salah satu factor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Padmono (2011 : 23) fasilitas kelas (instrumental in put) berkaitan erat dengan terciptanya lingkungan belajar (environmental in put) kondusif sehingga murid dengan senang dan sukarela belajar. Penataan fasilitas dapat menjadi pendorong jika diorganisir secara baik. Di sinilah peran guru SD dapat terlihat, adapun peran guru dalam memanajemen kelas agar tercipta pembelajaran yang efektif sebagai berikut :
1. Peran guru dalam pengorganisasian kelas
Organisasi kelas yang tepat akan mendorong terciptanya kondisi belajar yang kondusif. Pengorganisasian kelas ini pada dasarnya bersifat lokal, artinya organisasi kelas tergantung guru, kelas, murid, lingkungan kelas, besar ruangan, penerangan, suhu, dan sebagainya.
2. Peran guru dalam pengaturan tempat duduk
Penataan kelas sebagaimana diuraikan pada pengorganisasian kelas ditata fleksibel yang mudah diubah sesuai pembelajaran yang akan dikembangkan guru. Penataan tempat duduk dapat berbentuk :
a) Seating chart
Penempatan murid dalam kelas dibuat suatu denah yang pada satu periode waktu tertentu dapat diubah sesuai tuntunan pembelajaran yang sedang dikembangkan oleh guru, sehingga perkembangan dan pertumbuhan murid tidak terganggu.
b) Melingkar
Model duduk seperti ini dapat digunakan guru dalam pembelajaran diskusi kelompok, sehingga ada modifikasi untuk menghilangkan kejenuhan siswa.
3. Peran guru dalam pengaturan alat-alat pelajaran
Alat-alat pelajaran dapat klasifikasikan menjadi beberapa kelompok, antara lain: Menurut kedudukannya; alat pelajaran dibedakan atas permanen dan tidak permanen. Permanen jika alat pelajaran tersebut diletakkan di kelas secara terus menerus, misalnya: listrik, papan tulis, dan sebagainya. Alat pelajaran tidak permanen atau yang bergerak (movable) yaitu alat pelajaran yang dapat dipindah, misalnya: kursi, OHP, mesin-mesin, peta, dan sebagainya. Menurut fungsinya; a) alat untuk menulis; kapur, papan tulis, pensil, dan lain-lain; b) alat-alat lukis; jangka, meter, segitiga, buku.
4. Peran guru dalam pemeliharaan keindahan ruangan kelas
Kelas yang indah akan memberikan rasa nyaman dan membuat anak betah belajar di dalam kelas. Kelas yang diharapkan mengundang anak untuk betah berada di dalamnya hendaknya dijaga kebersihan dan keindahannya. Guru memiliki peran untuk mengorganisir siswanya agar dapat mendesain kelasnya menjadi kelas yang indah. Guru dapat membimbing siswa untuk mendesain kelas menjadi indah seperti menata buku sesuai dengan ukurannya, menempelkan gambar – gambar di ruangan kelas.
D. Macam – macam Pendekatan dalam Manajemen Kelas
1. Pendekatan Kekuasaan atau Otoriter
Pendekatan otoriter adalah pendekatan yang menempatkan guru dalam peranan menciptakan dan memelihara ketertiban di kelas dengan menggunakan strategi pengendalian. Guru otoriter bertindak untuk kepentingan siswa dengan menerapkan disiplin yang tegas.
2. Pendekatan Ancaman atau Intimidasi
Pendekatan intimidasi adalah penekanan pendekatan yang memandang manajemen kelas sebagai proses pengendalian perilaku siswa. Bentuk-bentuk intimidasi itu seperti hukuman yang kasar, ejekan, hinaan, paksaaan, ancaman, serta menyalahkan. Pendekatan intimidasi berguna dalam situasi tertentu dengan menggunakan teguran keras.
3. Pendekatan Kebebasan atau Permisif
Pengelolaan permisif di sini diartikan sebagai suatu proses untuk membantu siswa agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah untuk meningkatkan kebebasan siswa.Campur tangan guru hendaknya seminimal mungkin dan guru hendaknya juga berperan sebagai pendorong untuk mengembangkan potensi siswa secara penuh.
4. Pendekatan Instruksional
Manajemen kelas melalui pendekatan ini mengacu pada tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Dengan demikian peranan guru adalah merencanakan dengan teliti pelajaran yang baik, kegiatan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan setiap siswa.
Pendekatan instruksional dalam manajemen kelas memandang perilaku instruksional guru agar mempunyai potensi untuk mencapai tujuan utama manajemen kelas, yaitu mencegah timbulnya masalah manajerial dan memecahkan masalah manajerial kelas.
Dalam pembahasan kelompok 3 terdapat 3 pertanyaan yang diajukan oleh audience yaitu :
1. Lusi Alfatihah : bagaimana cara mengupayakan suasana yang efektif dan efisien dalam pembelajaran ?
2. Yulastri Aroza : bagaimana cara mengimplementasikan pendekatan dalam pembelajaran ?
3. Sisy Angrayeni : Pendekatan manakah yang paling bagus digunakan dalam pembelajaran ?
Saya sebagai pemakalah sangat berterimakasih kepada audience atas partisipasinya dalam diskusi sehingga diskusi pagi hari ini berjalan dengan lancar. Dari beberapa pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menerapkan pendekatan pembelajaran itu tergantung kepada ruang lingkup materi pembelajaran yang akan disampaikan. Jadi sebagai seorang guru kita harus pandai memilih pendekatan agar sesuai dengan materi yang akan disampaikan, sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Makna efektif dan efisien yaitu tepat guna antara materi yang disampaikan dengan waktu yang telah ditetapkan. Untuk mengupayakan suasana pembelajaran sebagai seorang guru kita harus menyiapkan atau merancang terlebih dahulu rencana pembelajaran atau RPP.
Sekian pembahasan materi dari saya, semoga pembahasan ini bermanfaat bagi teman – teman dan terimakasih sudah membaca
Bagus kaak
BalasHapusBagus dan bermanfaat
BalasHapusSangat bermanfaat 👍
BalasHapusSangat bermanfaat kak👍
BalasHapusSangat bermanfaat kak, semoga bisa diterapkan di lapangan nantinya🙏
BalasHapus