Tugas 15 (jurnal 4)

                           PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengantar Pendidikan yang memiliki kualitas tinggi merupakan harapan dalam rangka menciptakan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing secara internasional. Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Semua komponen pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran.
Pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan guru dengan siswa dan membuat aturan kelompok yang produktif.

Rumusan Masalah
Bagaimana cara untuk mengetahui aturan edukatif di kelas ?
Bagaimana cara mengetahui interaksi pendidikan di kelas?
Bagaimana cara mengetahui keterlibatan mental siswa dalam pembelajaran?

Tujuan
untuk menentukan aturan pendidikan di kelas
untuk mengetahui interaksi pendidikan di kelas
untuk mengetahui  keterlibatan mental siswa dalam belajar


RESUME

Penerapan Aturan Akademik di Ruang Kelas di Madrasah Aliyah di Aceh
Perencanaan manajemen kelas adalah langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru untuk menjadikan ruang kelas lebih hangat, tertantang, dan kondusif. Denim dalam Maulana (2008: 26) menjelaskan, kegiatan manajemen kelas yang dilakukan oleh guru dalam bentuk; perencanaan, implementasi dan evaluasi untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.
Berdasarkan wawancara dengan guru Madrasah Aliyah di Aceh, sebagian besar dari mereka memberikan informasi bahwa guru membuat peraturan perencanaan kelas, sementara yang lain mengatakan bahwa tidak membuat aturan dengan alasan membuat peraturan kelas adalah kendala dari madrasah. Berkaitan dengan aturan kelas, kepala Madrasah Aliyah di Aceh sebagian besar memberikan informasi bahwa semua guru membuat aturan kelas. Namun berdasarkan pengamatan, sebagian besar guru yang mengajar di Madrasah Aliyah di Aceh tidak membuat aturan kelas. Idealnya, perencanaan therules kelas dilakukan oleh guru untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran, menciptakan kondisi fisik dan ruang kelas non-fisik (sosio-emosional) yang efektif untuk meningkatkan kualitas dan iklim (kepuasan) belajar di kelas.
Interaksi Pendidikan Di Ruang Kelas Di Madrasah Aliyah di Aceh, 
interaksi pendidikan di kelas terjadi dengan kedua pihak, dengan berbagai bentuk kegiatan. Guru bertindak sebagai dosen dan manajer kelas, sementara siswa bertindak sebagai agen pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran dan interaksi pembelajaran di kelas sangat tergantung pada keterampilan guru dalam mengelola proses belajar di kelas. Menurut Darmadi (2012: 1-11), keterampilan mengajar adalah sebagai berikut; keterampilan bertanya dasar, keterampilan mengajukan pertanyaan lanjutan, memberikan keterampilan penguatan, mengadakan berbagai keterampilan situasional, menjelaskan keterampilan, keterampilan membuka dan menutup tanpa keterampilan, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan manajemen kelas, dan mengajar keterampilan kelompok dan individu kecil. Kemampuan interaksi pendidikan di kelas ( kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran) di Madrasah Aliyah inAceh dapat dilihat pada tabel hasil di bawah ini
Keterlibatan Siswa (cara berpikir) dalam Pembelajaran Kelas di Madrasah Aliyah di Aceh 
Sanjaya (2008: 103) menjelaskan bahwa belajar bukanlah menghafal fakta atau informasi. Belajar adalah melakukan; memperoleh pengalaman khusus sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Karena itu, strategi pembelajaran harus mendorong aktivitas mental. Banyak guru yang tertipu oleh sikap peserta didik yang berpura-pura melakukan tindakan nyata, mereka tidak. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari penelitian, menunjukkan bahwa keterlibatan aktivitas mental dalam bentuk pengamatan dan tanggapan peserta didik dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas di Madrasah Aliyah di Aceh menunjukkan sudah optimal. Namun, aktivitas berpikir peserta didik dalam pembelajaran masih belum optimal, ada peserta didik pasif
Pelajaran Perilaku di Ruang Kelas di Madrasah Aliyah di Aceh
Penerapan pembelajaran di kelas adalah manifestasi dari interaksi proses pembelajaran. Guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran memiliki peran yang berbeda sehingga masing-masing memiliki perilaku yang berbeda di dalam kelas. Menurut Borich dalam Yacob (2007: 208), perilaku mengajar yang baik dalam proses belajar mengajar di kelas dapat ditandai dengan kemampuan mereka menguasai materi pelajaran, kemampuan menyampaikan materi pelajaran, keterampilan manajemen kelas, disiplin, antusiasme, perhatian, dan keramahtamahan. guru kepada siswa
Strategi Membangun Ruang Kelas Iklim dalam Menciptakan Pembelajaran yang Efektif dan Implikasinya pada Kualitas Pembelajaran di Madrasah Aliyah di Aceh 
Iklim kelas yang kondusif, menurut Rohiyat (2008: 67), merupakan prasyarat untuk pelaksanaan proses belajar mengajar yang efektif. Iklim kelas adalah situasi dan kondisi kelas yang optimal dan hubungannya dengan penerapan pembelajaran yang efektif di kelas dan kepuasan belajar. Iklim kelas ditandai oleh interaksi optimal dalam proses pembelajaran di kelas; interaksi antara guru dan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, serta sumber belajar yang terkandung dalam lingkungan belajar


HASIL ANALISIS
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi (gabungan). Sedangkan data dianalisis secara induktif sehingga hasil penelitian lebih menekankan pada signifikansi (makna) dari generalisasi. Subjek dalam penelitian ini adalah 9 kepala guru dan 27 guru di Madrasah Aliyah di Aceh yang dilakukan secara purposive sampling. Selanjutnya, untuk mendapatkan data yang lebih lengkap, para peneliti juga mengambil sampel 150 siswa Madrasah Aliyah di Aceh dengan menggunakan teknik random sampling.
Hasil penelitian yang ditemukan di lapangan, menunjukkan bahwa para guru di Madrasah Aliyah di Aceh memiliki perilaku mengajar yang efektif. Keseriusan perilaku mengajar ditunjukkan oleh guru dalam mengajar dengan melakukan kegiatan berikut:
Menyiapkan rencana pelajaran, bahan ajar dan kebutuhan belajar. 
Mengajar dengan time
Mematuhi aturan kelas yang berlaku. 
Membuat iklim kelas yang kondusif untuk learning.
Motivasi peserta didik.f.Perhatikan peserta didik
Keragaman karakter peserta didik tentu dapat menyebabkan masalah belajar dalam kaitannya dengan perilaku belajar peserta didik di kelas. Oleh karena itu, guru harus dapat mengendalikan dan mengelola berbagai perilaku peserta didik secara optimal, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar di kelas. Keragaman perilaku belajar peserta didik di kelas mungkin; perilaku mengganggu, perilaku peserta didik yang pemalu, perilaku peserta didik terluka, perilaku konyol, dan perilaku seperti gangguan. Berdasarkan temuan, siswa yang belajar di Madrasah Aliyah di Aceh kadang-kadang menunjukkan perilaku yang mengganggu, seperti datang terlambat, dan memengaruhi teman-teman untuk membuat lelucon di kelas. Selain itu, ini juga merupakan sebagian kecil dari peserta didik yang menunjukkan perilaku pemalu. Sedangkan perilaku droll dan interupsi di dalam kelas tidak diperagakan oleh peserta didik di kelas. Untuk menghindari dan menyadari perilaku belajar yang efektif, guru menegakkan aturan kelas. Selanjutnya, untuk mewujudkan perilaku belajar yang benar di kelas, guru juga membangun iklim kelas yang positif dengan menggunakan strategi; komunikasi, kolaborasi di dalam kelas, model aturan (uswatun hasanah), dan aturan kelas. Strategi yang digunakan ditunjukkan untuk menciptakan iklim kelas dan untuk membangun perilaku belajar yang sesuai dari peserta didik dalam proses pembelajaran di Madrasah Aliyah di Aceh

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Interaksi pendidikan di ruang kelas di Madrasah Aliyah di Aceh, merujuk pada aspek kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran di sekolah Di kelas, beberapa guru di Madrasah Aliyah di Aceh telah memiliki keterampilan yang efektif, tetapi ada juga beberapa guru yang tidak memiliki keterampilan yang efektif. Selain itu, praktik manajemen kelas dan keterampilan guru terhadap manajemen kelas di Madrasah Aliyah di Aceh berimplikasi pada kualitas pembelajaran dan kepuasan (iklim) studi siswa di kelas, meskipun secara keseluruhan belum optimal. Namun, iklim umum kelas dengan manajemen menjadi sangat kondusif.
Saran 
Dengan penulis membuat resume jurnal internasional yang berkaitan dengan Penerapan Aturan Akademik di Ruang Kelas di Madrasah Aliyah di Aceh
Sebaikanya guru yang tidak memiliki keterampilan dalam mengajar harus di beri arahan dan bimbingan agar bisa memiliki keterampilan dalam mengajar.


Daftar Rujukan

Danim, Sudarwan.2002. Inovasi   Pendidikan   Dalam   Upaya   Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Cet. I, Bandung: Pustaka Setia.
Darmadi, Hamid . 2012. Kemampuan Dasar Mengajar. Cet. III. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina 2008. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Cet. III. Jakarta: Prenada Media Group.
Rohiyat. 2008.Manajemen Sekolah. Cet. I, Bandung: Refika Aditama
Yacob,  Fakhri  2007.  Benang  Merah  Perilaku  Mengajar  Guru. Jurnal. Edukasi  Media  Komunikasi  STKIP  Al-Washliyah. Vol.  III.  No. 2.  Juli- Desember 2007
https://www.journal.scadindependent.org/index.php/jipeuradeun/article/view/78/121


Komentar

Posting Komentar