Tugas 16( jurnal 5) manajemen kelas

PERANAN GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
Pendidikan merupakan instrumen yang sangat penting bagi setiap bangsa untuk meningkatkan daya saingnya dalam peraturan politik, ekonomi, hukum, budaya dan pertahanan pada tata kehidupan masyarakat dunia global dan hak itu, negara maju sekalipun selalu membangun dunia pendidikannya tanpa henti-hentinya. Bahkan ada kecenderungan yang amat jelas bahwa negara maju semakin intensif melakukan investasi dalam dunia pendidikan, semakin meningkat daya saing mereka. Hal ini terjadi karena peningkatan daya saing bangsa memerlukan kualitas sumber daya manusia yang prima.
Kualitas pendidikan sering menjadi isu sentral dan yang sering menjadi sorotan adalah guru atau pendidik, walaupun disadari bahwa berbagai komponen turut mempengaruhi, seperti: kurikulum, Siswa dan media pembelajaran. Hal ini sangat dimungkinkan mengingat guru merupakan perencana sekaligus pelaksana pembelajaran, sehingga guru selalu dituntut meningkatkan kinerjanya demi terciptanya proses pembelajaran yang efektif demi pencapaian tujuan pendidikan nasional. 
Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Guru merupakan aktor utama dalam pelaksanaan proses pembelajaran baik ia sebagai pengajar, pengelola dan peranan-peranan lain yang diembannya.
 Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal (39) ayat 1 dan 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu: (1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satu pendidikan. (2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 3 dinyatakan bahwa: fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Guru sebagai salah satu komponen pendidikan memberikan konsekuensi pada perlunya dibekali kemampuan secara profesional dalam melaksanakan tugas. Rasa tanggung jawab atau pengabdian dalam pelaksanaan tugas demi peningkatan kualitas pendidikan sangat diperlukan karena dalam sehari-hari, guru sekolah lain dituntut sebagai pendidik sekaligus sebagai pengajar. 
Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan peran serta dari semua pihak, antara lain adalah lembaga pendidikan. Berbagai upaya terlah dilakukan oleh lembaga pendidikan utuk meningkatkan mutu pendidikan, di sisi lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan diadakannya tes setiap akhir semester untuk mengetahui prestasi siswa dalam menyerap materi pelajaran yang diberikan serta untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam menyajikan materi pelajaran dalam kurung waktu tertentu sesuai dengan kurikulum.
Peningkatan kualitas guru pun dalam proses belajar mengajar termasuk salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan. Dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa merupakan sentral dalam proses pendidikan. Mereka adalah sumber daya manusia yang harus dikembangkan potensinya. Dalam hal ini, guru menempati posisi yang sangat strategis dalam mengembangkan potensi peserta didik. 
Sebagai pengajar guru seyogyanya membantu perkembangan siswa untuk dapat menerima dan memahami serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu guru harus memotivasi siswa agar senantiasa belajar dalam berbagai kesempatan. Pada akhirnya, seorang guru dapat memainkan perannya sebagai motivator dalam proses belajar mengajar bila guru itu menguasai dan mampu melakukan keterampilanketerampilan didaktik dan metodik yang relevan dengan situasi dan kondisi para siswa.
Dengan demikian siswa dapat menyerap apa yang telah diajarkan oleh guru dan besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan potensinya. Motivasi Ahmad Idzhar, Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa| belajar kerap dikenali sebagai daya dorong untuk mencapai hasil yang baik yang biasanya diwujudkan dalam bentuk tingkah laku belajar atau menunjukkan usaha-usaha untuk mencapai tujuan belajar. dalam kenyataannya, seringkali guru mengalami kesulitan melakukan upaya-upaya memotivasi siswa.
Pentingnya Motivasi Belajar Kata motif sering diartikan sebagai daya dalam diri seseorang untuk melakuklan sesuatu. Motif adalah sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang. Motif diartikan sebagai daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam diri subyek untuk melakukan aktivitsaktivitas tertentu demi mecapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai kondisi intern. (kesiapsiagaan), berawal dari kata motif itu, makaka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan dapat dirasakan/mendesak (sardiman, 2004).
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan prilaku manusia termasuk prilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan, harapan, tujuan, sasaran, dan insentif. Keadaan inilah yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan prilaku individu belajar (dimyati dan Mudjono, 1994).
Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan. Hal tersebut, terlaksana karena dirangsang dari berbagai macam kebutuhan atau keinginan yang hendak dipenuhi. Komponen utama motivasi, yaitu: a) kebutuhan, b) perilaku/dorongan, dan c) tujuan. Untuk mewujudkan terjadinya belajar, motivasi mempunyai kedudukan yang Sangat penting artinya bagi peserta didik, diantaranya adalah memperbesar semangat belajar.
Ali (1983: 14) mengemukakan bahwa belajar adalah "proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan". Menurut Sardiman (1986:22) "Belajar dalam arti luas, dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menunjukkan perkembangan pribadi seutuhnya". Disini dapat dilihat bahwa belajar merupakan sarana pengembangan pribadi dari individu yang melakukannya. Lebih lanjut Sardiman (1986:22) juga mendefinisikan belajar dalam arti sempit yaitu "Belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagai kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya". Dari pendefinisian tersebut, dapat diartikan bahwa belajar adalah suatu usaha pengembangan diri.
Menurut Sahabuddin (2007: 131-134) bahwa prinsip-prinsip belajar meliputi: 1) Pernyataan tujuan yang jelas, 2) Menjelaskan mengenai bagaimana belajar, 3) Perbuatan yang diharapkan dari siswa, 4) Tinjauan menyeluruh tentang materi yang dipelajari, 5) Mengoptimalkan tugas-tugas belajar, 6) Tinjauan berkala, 7) Aktif Belajar, 8) Alasan mempelajari keterampilan dan informasi, 9) aplikasi materi yang telah dipelajari, 10) motivasi intrinsik, ekstrinsik dan insentif, 11) mengajarkan kepada orang lain, 12) menggunakan pelajaran yang terorganisasi baik, 13) menggunakan prinsip lanjutan dan kaitan.
Belajar adalah semua upaya manusia atau individu memobilisasikan (menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan semua sumber daya manusia yang dimilikinya (fisik, mental, Intelektual, Emosional dan Sosial) untuk memberikan jawaban (respons) yang tepat terhadap problema yang dihadapinya. Dalam proses balajar haruslah diperhatikan prinsip belajar. Karena proses belajar memang kompleks tetapi dianalisis dan diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip atau asas-asas belajar. Hal ini perlu diketahui agar kita memiliki pedoman dalam belajar secara efisien. Prinsipprinsip tersebut antara lain: 1. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi hubungan saling mempengaruhi secara dinamis antara siswa dengan lingkungan. 2. Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah dan jelas bagi siswa. Tujuan akan menuntunnya dalam belajar untuk mencapai harapan-harapannya. 3. Belajar paling efektif apabila didasari oleh dorongan motivasi yang murni dan bersumber dari dalam diri sendiri.
HASIL ANALISIS 
Guru sangat berperan penting dalam memotivasi siswa, dengan adanya motivasi yang diberikan guru kepada siswa maka siswa akan menjadi termotivasi dalam pembelajaran yang berlangsung, motivasi sebagai dorongan pembangkit semangat siswa dimana guru sangat berperan penting dalam proses pembelajaran jika gurunya pandai didalam mengelola kelas dan membuat siswa menjadi bersemangat dalam belajar dan tujuan pembelajaran tercapai maka disanalah letak keberhasilan pembelajaran.
Pentingnya Motivasi Belajar Kata motif sering diartikan sebagai daya dalam diri seseorang untuk melakuklan sesuatu. Motif adalah sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang. Motif diartikan sebagai daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam diri subyek untuk melakukan aktivitsaktivitas tertentu demi mecapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai kondisi internal.
Guru harus mengetahui prinsip-prinsip belajar
Pernyataan tujuan yang jelas, 
Menjelaskan mengenai bagaimana belajar, 
Perbuatan yang diharapkan dari siswa,
Tinjauan menyeluruh tentang materi yang dipelajari,
Mengoptimalkan tugas-tugas belajar,
Tinjauan berkala, 
Aktif Belajar,
Alasan mempelajari keterampilan dan informasi,
aplikasi materi yang telah dipelajari, 
motivasi intrinsik, ekstrinsik dan insentif,
mengajarkan kepada orang lain, 
menggunakan pelajaran yang terorganisasi baik, 
menggunakan prinsip lanjutan dan kaitan.
KESIMPULAN 
Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Guru merupakan aktor utama dalam pelaksanaan proses pembelajaran baik ia sebagai pengajar, pengelola dan peranan-peranan lain yang diembannya.
 Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal (39) ayat 1 dan 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu: (1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satu pendidikan. (2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
SARAN 
Sebaiknya seorang guru bisa membangkitkan motivasi belajar siswa agar pembelajaaran menjadi menyenangkan bagi siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.




                        DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1983. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
 Algerindo. Sahabuddin. 2007. Mengajar dan Belajar. Makassar: Badan Penerbit UNM. 
Samad. 2006.Profesi Keguruan. Makassar: FIP-UNM Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaan. Bandung: Kencana Prenada Media Group
Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Ahmad Idzhar, Peranan Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Jurnal Office, Vol. 2 No.2, 2016

Komentar

Posting Komentar